Kamis, 04 Oktober 2012

Diferensiasi

Diferensiasi adalah Suatu proses merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan. Tawaran tersebut harus dipersepsikan oleh konsumen sebagai hal yang berbeda, namun harus benar-benar berbeda dalam hal content, context dan infrastrukturnya.
Taha-Tahap Diferensiasi :
1.     menemukan model nilai konsumen. Perusahaan harus membuat semua daftar produk dan jasa yang mempengaruhi persepsi konsumen yang menjadi target market terhadap value.
2.     membangun hirarki nilai pelanggan, perusahaan harus menyusun setiap faktor kedalam satu kelompok dari empat kelompok yaitu: Basic (dasar), expected (harapan), desired (keinginan) dan unanticipated (kejutan).
3.     menemukan sepaket nilai konsumen. Perusahaan harus memilih kombinasi antara faktor yang intangible dan tangible untuk membedakan dengan pesaing dan menciptakan konsumen yang loyal.

Alat Diferensiasi
Alat Diferensiasi
Perusahaan dapat melakukan diferensiasi pada lima dimensi (Kotler, 2003) yaitu: produk, services, personel, chanel dan image.

1. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun itu diperbolehkan.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk perusahan dibanding produk pesaing maka akan lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut.
2. Diferensiasi Jasa
Menurut Kotler (2003) ketika produk tidak mudah untuk di diferensiasi maka perusahaan perlu menambah nilai pelayanan serta meningkatkan kualitasnya. Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix : product, place, price, promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan.
Menurut Tjiptono dalam Sukawati, 2003, cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expexted service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived expexted), maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.
Menurut Kotler (2003), diferinsiasi jasa dapat dilakukan pada delivery yaitu bagaimana produk dan jasa sampai kepada konsumen. Disini termasuk kecepatan dan keakuratannya. Instalation yaitu bagaimana sebuah produk terpasang dengan baik di tempat konsumen. Customer training dan customer consulting yaitu bagaimana perusahaan memberikan pengarahan dan mendengarkan keluhan dari konsumen.

3. Diferensiasi Personal
Diferensiasi personal adalah diferensiasi lewat keunggulan personal. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi karyawan melalui peningkatan pengetahuan, courtesy atau keramah tamahan, sopan santun dan bersahabat, credibility yaiu dapat dipercaya dan jujur serta responsiveness yaitu cepat tanggap menghadapi pelanggan.

4. Diferensiasi Image (Citra)
Menurut Zyman, S, 2000 dalam Sukawati, 2003 citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terus- menerus.
Perusahaan yang tidak menciptakan hubungan antara penciptaan citra dan penjualan produk sering kali tidak melakukan pekerjaan yang baik. Menurut Sergio Zyman (200) dalam Sukawati, 2003, banyak perusahaan yang sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam pilihan konsumen yang begitu banyak.


Dasar Diferensiasi 

Kotler (2002:256), menjelaskan bahwa keunggulan bersaing sebuah
perusahaan salah satunya dengan perbedaan (differentition) tawaran perusahaan yang
akan memberikan nilai lebih kepada konsumen ketimbang yang dibawakan pesaing.
Penawaran  perusahaan kepada pasar dapat di diferensiasikan, diantaranya :

1. Diferensiasi produk (product differentiton)
Sebuah perusahaan dapat mendeferensiasikan produk secara fisik seperti
konsistensi, keawetan, keandalan, atau dapat diperbaiki.

2. Diferensiasi pelayanan (service differentiation)
Sebagai tambahan dari perbedaan secara fisik, perusahaan dapat membedakan
servis yang menyertai produk, misalnya : penyerahan, pemasangan, perbaikan,
pelatihan, servis, konsultasi dan sebagainya.

3. Diferensiasi personil (personnel differentiation)
Perusahaan dapat meraih unggul yang sangat bersaing dengan memperkejakan
dan melatih karyawan yang lebih baik ketimbang yang bekerja di perusahaan
pesaing.

4. Diferensiasi saluran (Channel differentiation) 
Perusahaan dapat menguasai pasar, jika dan hanya jika perusahaan tersebut
memiliki kekuatan dalam pendistribusian produk mereka. 

5. Diferensiasi citra (image differentiation) 
Ketika pesaing menawarkan bentuk yang serupa, pembeli akan menganggap
berbeda berdasarkan pada citra perusahaan atau merek.
 Rumusan  diferensiasi
berdasarkan tiga dimensi diferensiasi, diantaranya :

1. Konten (content)
Dimensi diferensiasi yang menunjuk pada “apa” value yang perusahaan tawarkan
kepada konsumen. Hal ini merupakan bagian tangible dari diferensiasi. Content
differentiation  sebagai  penawaran  utama dari produk dan perusahaan kepada
pelanggan.

2. Konteks (context)
Merupakan dimensi yang menunjuk pada “cara” (how to offer) perusahaan
menawarkan value kepada pelanggan. Dimana perusahaan membedakan diri dari
pesaing berdasarkan pada bagaimana cara menawarkan value ke pelanggan. 

3. Infrastruktur (infrastructure)
Faktor-faktor pemungkin (enable) terealisasikannya diferensiasi konten, konteks
diatas, dimana dimensi ini menunjukan pada perbeban terhadap pesaing
berdasarkan kemampuan teknologi (technology) kapabilitas SDM (people) dan
kepemilikkan fasilitas (facility) untuk mendukung menciptakan diferensiasi
konten dan konteks diatas.


Kriteria Diferensiasi 
Diferensiasi merupakan upaya menciptakan pembedaan baik dari sisi konten,
kontek maupun infrastruktur dan diferensiasi dibentuk tidak hanya berbeda tetapi
harus memiliki diferensiasi yang kokoh dalam jangka panjang. Menurut Kartajaya
(2004:148), terdapat tiga syarat sebagai acuan penentuan diferensiasi, antara lain : 

1. Menciptakan excellent value
Sebuah diferensiasi harus mampu menciptakan excellent value kepada pelanggan
sehingga perbedaan tersebut memiliki makna dimata pelanggan.
2. Keunggulan bersaing
Diferensiasi perusahaan harus merupakan keunggulan  dibandingkan pesaing.
Sebuah diferensiasi akan kokoh jika mencerminkan perbedaan dengan pesaing
dan perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari penawaran perusahaan.

3. Memiliki keunikan 
Agar diferensiasi kokoh dan  sustainable, maka harus memiliki  uniqueness
sehingga tidak mudah untuk ditiru oleh pesaing. Untuk tidak mudah ditiru maka seperti yang dikemukakan Michael Porter maka diferensiasi harus tersusun atas
sekumpulan sistem aktivitas (activity system) yang saling terkait dimana antar
aktivitas-aktivitas tersebut saling menunjang secara konstruktif satu sama lain.

Tahapan Membangun Diferensiasi 
Menurut Kartajaya (2004:156) dalam membangun  differentiation secara
kokoh dan sustainable, maka harus melakukan beberapa tahap untuk membangunnya,
diantaranya :
1. Segmentasi, targetting dan positioning
Langkah pertama untuk membangun diferensiasi adalah melakukan segmentasitargeting yang kemudian diikuti dengan perumusan  positioning produk, merek
dan perusahaan. Segmentasi merupakan proses pemetaan pasar dan konsumen
secara kreatif, setelah konsumen dibagi-bagi menjadi berbagai kelompok maka
yang akan dijadikan pasar sasaran. Dengan mengetahui pasar sasaran yang ingin
dituju, maka dapat diketahui lebih jelas segala hal yang ada di dalam benak
konsumen. Sehingga perusahaan dapat menentukan  positioning di dalam benak
konsumen tersebut akan membedakan dengan pesaing.
                  2. Analisa diferensiasi
Dari  positioning  tersebut, proses pengorganisasian dengan baik pada  sumbersumber diferensiasi yang memungkinkan, baik yang telah ada saat ini maupun
yang memiliki potensi untuk menjadi dasar diferensiasi di masa yang akan
datang. Proses tersebut dilakukan dengan melihat sejauh mana sumber daya perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan dari sumber diferensiasi melalui
konten, konteks, dan infrastruktur untuk menjadikan diferensiasi yang unggul
dibandingkan pesaing. 
3. Uji sustainable diferensiasi 
Uji diferensiasi apakah  sustainable atau tidak dengan melakukan analisis
kemungkinan dasar diferensiasi yang dapat dihasilkan oleh perusahaan baik itu
dari segi konten, konteks dan infrastruktur. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menilai sejauh mana sustainable diferensiasi, yaitu : tidak mudah ditiru dan
memiliki keunikan. Apabila produk dan merek perusahaan memiliki keunikan
maka akan bertahan karena tidak mudah untuk disamakan dengan pesaing.
4. Komunikasi 
Tahap keempat yaitu mengkomunikasikan diferensiasi  yang ditawarkan untuk
membangun persepsi yang lebih baik, setiap aspek dari program komunikasi
perusahaan harus menunjukan diferensiasi yang ditawarkan.

1 komentar:

  1. mkasih gan ,,, postingan diferensiasi , yang bagus dan bermanfaat ini layaknya di share ajja ,, nih saya bantu ngeshare ,, ,, jgn lupa kunbal nya pulsagratisandroidku.blogspot.com terimakasih skali lagi gan , maju terus blog nya ,,, !

    BalasHapus